Ketika denting piano ini kembali berbunyi
Kembali kuingat cintamu
Dan setiap belaianmu di tidurku
Ketika angin ini kembali berhembus
Dapat kuraba nafasmu kala kau tertidur
Ingin ikut membelai kulit keriputmu
Opung…
Terima kasih untuk setiap pelukan hangat ketika aku sedih
Sungguh kau rela menjadi tempatku mengadu
Betapa kau rela menggendongku sejak tubuhku masih mungil
Dan mengapa senyummu selalu ada untukku
Hingga kini, di tengah kerapuhan tubuhmu
Ketika kau merasa mulai kesulitan
Menggunakan organ-organ tubuhmu
Mengapa selalu ada namaku dalam doamu
Rasanya kini hanya satu pintaku
Yaitu dapat membalas semuanya
Memberikan cintaku dan perhatianku
Memberikan senyumku dan pelukanku padamu
Menjadi tempatmu mencurahkan isi hatimu
Di masa-masa tuamu ini
Mampukah aku?
Jakarta, 25 Agustus 2009
12:24 AM