love is to share

a simple reason to share anything

Doa Suporter Inggris

Saya geli setengah mati sewaktu membaca di surat kabar, bahwa suporter Inggris baru rajin ke gereja, sebelum timnas three lions itu melakukan perlehatan besar seperti Piala Dunia atau EURO. Beberapa tim menjadi terlihat begitu religius ketika hendak bertanding. Beberapa pemain bahkan melakukan ritual-ritual khusus sebelum bertanding.

Lalu saya bertanya-tanya, apakah gunanya berdoa? Terlebih lagi sebenarnya, doa itu apa sih? Doa, satu kata ini sebenarnya punya berbagai persepsi. Doa kadang dinilai sebagai alat sugesti diri, sehingga kita punya keyakinan yang berasal dari sugesti diri. Maka doa itu mengarah kepada diri sendiri.
Doa dapat diarahkan kepada Tuhan, dan biasanya memohon kemenangan, bukan? Maka doa jadi ucapan yang melayang di udara, karena diucapkan manusia demi kepentingannya sendiri.
Apakah doa bisa mengubah Tuhan? Kalau ya, apakah Tuhan berubah-ubah kehendak? Kalau tidak, buat apa berdoa? Nah di sinilah kita perlu tahu inti penting sebuah doa, yaitu memohonkan kehendak diri agar sesuai dengan kehendak Tuhan.
Maka berdoalah bukan untuk kemenangan, tetapi berdoalah untuk sebuah kualitas permainan yang terbaik. Agar kita sebagai pemain dan juga pendukung bukan lebih mementingkan kemenangan, tetapi kualitas dari permainan itu sendiri.
 
Doa, selalu menjadi ajang permohonan, dan permohonan itu selalu merupakan apa yang “kita” anggap baik. Padahal, bukankah kekalahan atau cidera dapat menjadi pengalaman berharga? Maka sekali lagi jangan berdoa untuk kemenangan, tetapi untuk kesiapan diri ini dalam menghadapi situasi di depan kita, karena toh semua berdasarkan kehendak-Nya saja.
Lalu jangan pula kita tidak berdoa, karena antara kita yang berdosa dan Tuhan yang kudus ada jarak lebar. Maka doa adalah sarana untuk mengerti apa yang dikehendaki- Nya, sehingga antara Dia dengan saya sejalan, sesuai dengan jalan Dia. Doa boleh saja, tetapi yang terjadi selalu kedaulatan Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan tidak pernah bingung, kepada siapa Ia akan memberikan kemenangan. Ia memberikan kemenangan bukan kepada siapa yang doanya paling khusyuk. Bahkan Ia memberi kemenangan pada tim yang tidak berdoa, kepada pemain yang punya anak di luar nikah, atau kepada pemain yang menyembah setan sekalipun. Tetapi bukankah semua ada di dalam kontrol-Nya? 
Sudahlah, jangan berdoa untuk kemenangan, tetapi berdoalah untuk sebuah sinkronisasi antara kehendak-ku dengan kehendak Dia.

"Jangan berdoa agar Tuhan memberi kemenangan, berdoalah agar pertandingan bisa berjalan dengan adil dan baik,…setiap insan yang bermain memberi yang terbaik dan termulia,…”
Timo Scheunemann

(email from a friend)

0 comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
Gadis penuh semangat yang selalu ingin tahu banyak hal!

Time is Opportunity


Get your own Digital Clock

Twitter

Follow ladygps on Twitter